Sewindu lebih sudah Reformasi di gulirkan, tetapi bagi rakyat seolah tidak ada perubahan yang berarti untuk kehidupannya. Perubahan iklim politik ternyata tidak selaju perubahan kondisi sosial ekonomi rakyat. Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak, naiknya harga beras, minyak goreng beserta kebutuhan dasar masyarakat turut jadi warna era reformasi ini. Setelah Gerakan reformasi bergulir kondisi rakyat bukannya menjadi membaik tetapi sangat di rasakan semakin sulit. Harapan lahirnya kehidupan berbangsa yang lebih baik seolah bagai cerita khayalan yang membuai, ini disebabkan proses reformasi ekonomi, sosial maupun politik di lakukan setengah hati. Beberapa kali pemerintahan berganti penguasa yang nampak secara kasat mata sekedar ‘ganti baju’, karena perubahan yang di harap ternyata tak kunjung datang. Reformasi kini sekedar “Slogan Tanpa Makna”, secara nyata pemerintahan pusat sampai di daerah pada realitasnya tidak bisa menjawab permasalahan - permasalahan yang di hadapi rakyat dalam kesehariannya, sangat sedikit sekali penderitaan rakyat mendapat respon pemerintah dalam penanganannya.
Menguatnya rezim Kapitalisme –imperialisme Internasional dalam percaturan politik dunia dan menghegemoninya neoliberalisme dalam seluruh lini sector national hingga unit terkecil menyebabkan eksploitasi sumber daya energi yang pro modal imperialis, menjadikan degradasi nasional yang sistemik
Sewindu lebih sudah Reformasi di gulirkan, tetapi bagi rakyat seolah tidak ada perubahan yang berarti untuk kehidupannya. Perubahan iklim politik ternyata tidak selaju perubahan kondisi sosial ekonomi rakyat. Melambungnya harga Bahan Bakar Minyak, naiknya harga beras, minyak goreng beserta kebutuhan dasar masyarakat turut jadi warna era reformasi ini. Setelah Gerakan reformasi bergulir kondisi rakyat bukannya menjadi membaik tetapi sangat di rasakan semakin sulit. Harapan lahirnya kehidupan berbangsa yang lebih baik seolah bagai cerita khayalan yang membuai, ini disebabkan proses reformasi ekonomi, sosial maupun politik di lakukan setengah hati. Beberapa kali pemerintahan berganti penguasa yang nampak secara kasat mata sekedar ‘ganti baju’, karena perubahan yang di harap ternyata tak kunjung datang. Reformasi kini sekedar “Slogan Tanpa Makna”, secara nyata pemerintahan pusat sampai di daerah pada realitasnya tidak bisa menjawab permasalahan - permasalahan yang di hadapi rakyat dalam kesehariannya, sangat sedikit sekali penderitaan rakyat mendapat respon pemerintah dalam penanganannya.
Menguatnya rezim Kapitalisme –imperialisme Internasional dalam percaturan politik dunia dan menghegemoninya neoliberalisme dalam seluruh lini sector national hingga unit terkecil menyebabkan eksploitasi sumber daya energi yang pro modal imperialis, menjadikan degradasi nasional yang sistemik Admin 01.50 CB Blogger Indonesia
Menguatnya rezim Kapitalisme –imperialisme Internasional dalam percaturan politik dunia dan menghegemoninya neoliberalisme dalam seluruh lini sector national hingga unit terkecil menyebabkan eksploitasi sumber daya energi yang pro modal imperialis, menjadikan degradasi nasional yang sistemik Admin 01.50 CB Blogger Indonesia
REFLEKSI REFORMASI
Admin  
05 November 2008
Previous
Posting Lebih BaruNext
Posting LamaRelated Posts:
SOROTAN
Partai Ini Hemat Biaya Politik dengan Rapat via WhatsApp
Partai baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim sebagai partai politik anak muda. Mulai dari ideologi, sampai menjalankan m...
0 comments:
Posting Komentar