Iklan

Kalimantan Tengah: Sejarah, Geografi, dan Dinamika Modern

1. Sejarah

Kalimantan Tengah resmi menjadi provinsi ke-17 di Indonesia pada 23 Mei 1957 melalui Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957. Ibu kota Palangka Raya ditetapkan pada 17 Juli 1957 dan dirancang sebagai kota modern yang ideal oleh Presiden Soekarno, dengan visi menjadi calon ibu kota negara. Sebelumnya, wilayah ini termasuk dalam Karesidenan Kalimantan Selatan.

Wilayah ini sejak dahulu menjadi tempat tinggal berbagai suku, khususnya Suku Dayak, yang memiliki tradisi dan adat istiadat yang kaya. Setelah era kolonial, pembangunan infrastruktur dan ekonomi mulai berkembang pesat.


---

2. Geografi

Letak dan Luas: Kalimantan Tengah terletak di tengah Pulau Kalimantan dengan luas wilayah 153.564 km², menjadikannya provinsi terbesar di Indonesia.

Iklim: Beriklim tropis dengan dua musim utama, yaitu hujan (Oktober-Maret) dan kemarau (April-September).

Kekayaan Alam:

Taman Nasional: Tanjung Puting, habitat orangutan terbesar di dunia, dan Sabangau, yang menjadi kawasan konservasi keanekaragaman hayati.

Sungai-Sungai: Sungai Barito, Kahayan, dan Kapuas, yang berperan penting sebagai jalur transportasi dan sumber kehidupan.




---

3. Demografi

Populasi: Diperkirakan 2.784.971 jiwa (2024), dengan kepadatan rendah sekitar 18 jiwa/km², menunjukkan banyaknya ruang untuk pengembangan wilayah.

Keanekaragaman Etnis:

Suku Dayak (Ngaju, Ma'anyan, Bakumpai) sebagai mayoritas.

Komunitas pendatang seperti suku Banjar, Bugis, Jawa, dan Melayu turut memperkaya kebudayaan.


Kepercayaan:

Islam (mayoritas 74,11%), Kekristenan, dan Kaharingan (agama asli Dayak) hidup berdampingan secara harmonis.




---

4. Ekonomi

PDRB: Rp199,9 triliun (2022) dengan pertumbuhan 6,45%, menunjukkan potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi regional.

Sumber Daya Alam:

Tambang: Batu bara, emas, dan bijih besi.

Perkebunan: Kelapa sawit, karet, dan padi sebagai produk unggulan.

Perikanan: Kaya akan hasil tangkapan dari sungai dan danau.


Peluang:

Agroindustri dan energi terbarukan menjadi sektor yang menjanjikan.

CSR dari perusahaan tambang dan perkebunan besar untuk mendukung pendidikan dan infrastruktur lokal.




---

5. Budaya dan Pariwisata

Tradisi dan Adat:

Upacara adat seperti Tiwah (ritual pemindahan tulang leluhur) dan perayaan budaya seperti Festival Isen Mulang menjadi daya tarik wisata budaya.

Bahasa lokal seperti Ngaju dan Ma'anyan masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari.


Pariwisata:

Ekowisata: Taman Nasional Tanjung Puting dan Danau Sembuluh menawarkan pengalaman unik untuk wisatawan lokal dan internasional.

Wisata Sungai: Pelayaran di Sungai Kahayan dan Sungai Barito menjadi aktivitas populer.




---

6. Tantangan dan Harapan Masa Depan

Tantangan:

Deforestasi: Akibat pembukaan lahan untuk perkebunan dan tambang.

Aksesibilitas: Wilayah pedalaman masih membutuhkan infrastruktur dasar seperti jalan dan listrik.

Konflik Sosial: Perlunya pengelolaan harmonis antara pendatang dan penduduk asli.


Harapan:

Pengembangan Ekowisata: Berbasis pelestarian lingkungan dan budaya lokal.

Pembangunan Berkelanjutan: Mengintegrasikan teknologi hijau dan energi terbarukan.

Pendidikan dan Pelatihan: Program beasiswa dan pelatihan kerja untuk generasi muda guna meningkatkan SDM.



Kesimpulan

Kalimantan Tengah adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, budaya, dan keanekaragaman hayati. Dengan pengelolaan yang tepat dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Kalteng memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

Apakah ada masukan? Silahkan tulis di kolom Komentar






6 Teknik Jepang Mengrangi Rasa Malas

Berikut adalah enam teknik Jepang yang efektif untuk mengurangi rasa malas dan meningkatkan produktivitas:

1. Kaizen (Perbaikan Berkelanjutan)

Kaizen adalah filosofi yang berfokus pada perbaikan kecil secara konsisten. Mulailah dengan langkah kecil, misalnya mengerjakan tugas selama 1 menit setiap hari. Kebiasaan ini akan membantu mengurangi rasa malas karena tugas tampak lebih ringan dan dapat dicapai.

2. Pomodoro Technique

Meskipun berasal dari Italia, teknik ini sering diadopsi di Jepang untuk manajemen waktu. Bekerjalah selama 25 menit, lalu istirahat 5 menit. Pola ini menjaga fokus dan membuat pekerjaan terasa lebih terorganisasi.

3. Ikigai (Alasan untuk Hidup)

Ikigai adalah konsep menemukan alasan utama untuk melakukan sesuatu. Temukan makna atau tujuan dalam tugas yang dikerjakan agar motivasi meningkat dan rasa malas berkurang.

4. Shokunin Kishitsu (Mentalitas Profesional)

Prinsip ini mengajarkan untuk berkomitmen pada pekerjaan dengan dedikasi tinggi, seperti seorang profesional. Dengan memiliki rasa tanggung jawab dan kebanggaan terhadap tugas, motivasi akan tumbuh dengan sendirinya.

5. Kanban (Visualisasi Proses Kerja)

Gunakan papan Kanban untuk membagi tugas menjadi tiga kolom: To Do (Tugas yang harus dikerjakan), In Progress (Tugas yang sedang dikerjakan), dan Done (Tugas yang sudah selesai). Visualisasi ini membantu melacak kemajuan dan mencegah prokrastinasi.

6. Minimalisme

Orang Jepang sering mempraktikkan minimalisme, mengurangi hal-hal yang tidak penting agar bisa fokus pada hal yang benar-benar penting. Kurangi distraksi di lingkungan kerja atau pikiran agar lebih mudah memulai tugas.

Kesimpulan

Dengan menerapkan salah satu atau kombinasi teknik ini, Anda dapat mengurangi rasa malas dan mulai bergerak menuju produktivitas yang lebih tinggi. Ingat, kunci utamanya adalah konsistensi dan komitmen!


Meluruskan Sejarah UU Desa

Release Media Meluruskan Sejarah UU Desa

Masa kampanye Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden telah berakhir, Sabtu 13 April 2019 jam 20.00 Wib sampai 22.30 WIB. Kampanye dalam bentuk debat calon Presiden dan Wakil Presiden yang diselenggarakan KPU RI selama 5 kali, sungguh menarik dan memberikan gambaran yang baik atas kedua kandidat pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden. Debat pamungkas yang diselenggarakan KPU RI di Hotel Sultan Jakarta, Sabtu 13 April 2019,  jam 20.00 – 22.30 WIB pada sesi closing statemen, sangat menarik dan penting untuk ditanggapi.

Dalam sesi tersebut, Calon Presiden No Urut 02 (Prabowo Subianto) menyatakan bahwa dirinya mengaku sebagai salah satu inisiator UU Desa. Begini pernyataannya,"…hanya untuk keterangan  bahwa undang-undang desa itu sebetulnya sudah ada sebelum Bapak jadi presiden, dan itu salah satu inisiatornya adalah saya sendiri, sebagai ketua umum HKTI, dan itu ada rekaman, semuanya ada, dan alhamdulillah itu sudah digolkan, dan itu adalah hak rakyat, dan itu tidak perlu dipolitisasi, itu adalah hak rakyat di desa,…". Kami sebagai warga negara yang sedang mengikuti acara debat tersebut melalui siaran TV dan livestreaming, terkejut dengan pernyataan tersebut, karena kami adalah bagian dari masyarakat sipil yang terlibat aktif dalam pembahasan RUU Desa.

Kami para pegiat pembaharuan desa yang terlibat langsung dalam pembahasan UU Desa, menjadi terusik dan saling cek maupun memeriksa kembali dokumen risalah sidang pembahasan RUU Desa di rapat-rapat Pansus RUU Desa dan sidang Paripurna DPR RI tanggal 18 Desember 2013. Berpijak pada hasil penelusuran dan pemeriksaan dokumen-dokumen penting di seputar sejarah pembahasan RUU Desa tersebut, kami terpanggil dan berkewajiban secara moral untuk menanggapi pernyataan tersebut. Kami penting menjelaskan dan menginformasikan mengenai sejarah UU Desa kepada public, agar kerja-kerja kolektif dalam menginisiasi dan membahas RUU Desa ini tidak dinarasikan ke dalam klaim gagasan dan kerja individual atau kelompok tertentu.

Lahirnya UU Desa adalah sejarah panjang yang penuh liku. Pada tahun 2005 pemerintah dan DPR RI sepakat untuk memecah UU 32/2004 menjadi tiga UU, yaitu UU Pemerintahan Daerah, UU Pilkada Langsung dan UU Desa. Tahun 2006, kerjasama Diten PMD dan Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (gabungan antara IRE Yogyakarta, STPMD "APMD", Gita Pertiwi, dan beberapa lembaga lain, serta beberapa individu yang tergabung di dalamnya seperti Ari Dwipayana, Arie Djito, Bambang Hudayana, Haryo Habirono, Diah Y. Suradireja, Rossana Dewi, Widyo Hari, dll meneruskan diskusi dan kajian, yang secara resmi pada Januari 2007 mulai menyusun Naskah Akademik RUU Desa. NA didiskusikan dengan para pihak, baik pegiat maupun Asosiasi Desa, di banyak kota dan pelosok. NA selesai pada bulan Agustus 2007, dan disusul dengan drafting RUU Desa.
Di saat pembahasan RUU Desa di tubuh pemerintah yang sangat panjang, para pegiat desa terus melakukan diskusi dan aksi di lapangan. Kami misalnya banyak bicara soal "satu desa, satu rencana dan satu anggaran", sembari menambah haluan baru, yang tidak hanya masuk ke ranah gerakan sosial tetapi juga harus masuk ke politik. Pada 2009, pegiat desa mendukung caleg Budiman Sujatmiko (PDI Perjuangan) di Dapil Cilacap-Banyumas, yang mengusung RUU Desa. Setelah masuk ke Senayan, Budiman menjadi jangkar politik bagi pegiat desa, misalnya mempertemukan pegiat desa dengan Komisi II secara institusional dan personal. Budiman punya peran memindahkan isu desa dari pinggiran ke pusat kekuasaan di Senayan. 

Perjuangan RUU Desa tambah kenceng setelah lahir Parade Nusantara (2009) di bawah pimpinan Sudir Santosa, dan Budiman juga hadir sebagai pembinanya. Parade terus menerus melakukan desakan kepada pemerintah agar menyelesaikan pembahasan RUU Desa. Desakan paling seru terjadi di antara bulan September hingga Desember 2011, yang kemudian Presiden SBY mengeluarkan ampres RUU Desa pada Januari 2012. DPR RI lantas membentuk Pansus RUU Desa yang dipimpin oleh Ketua Akhmad Muqowam (PPP), serta wakil ketua Budiman Sujatmiko (PDI Perjuangan), Khatibul Umam Wiranu (Demokrat), Ibnu Mundzir (Golkar). Ketua Akhmad Muqowam begitu piawai, dengan politik jalan miring, sanggup melakukan konsolidasi yang solid terhadap 30 anggota Pansus RUU Desa. Mereka semua bersepakat bahwa RUU Desa harus ditempuh dengan cara menanggalkan politik kepartaian, sembari mengutamakan politik kenegaraan dan politik kerakyatan. 

Dalam pembahasan RUU Desa, Dana Desa (DD) memang yang paling panjang dan seru, mengundang pro dan kontra. DPR pernah meminta kepada pemerintah tentang data makro uang yang masuk desa, tetapi pemerintah tidak menyediakan. Karena itu Ganjar Pranowo meminta kepada Sutoro Eko (sekarang Ketua STPMD "APMD) untuk mengumpulkan data mikro uang desa. Sutoro Eko bersama tim Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" beserta jaringan bergerak melakukan pengumpulan data dengan survei. Berdasarkan basis data 2011, survei menunjukkan bahwa rata-rata desa menerima uang sebesar 1,040 M pe tahun, tentu dengan sumber yang bermacam-macam, dan 76% di antaranya dari pemerintah pusat. Data ini yang dijadikan basis dan pegangan bagi Pansus. 

Pembicaraan tentang dana desa memang dinamis. Ada anggota Pansus yang hanya bicara "satu desa, satu milyar", ada pula yang bicara dengan data dan argumen. Pihak Kementerian Keuangan dan Bappenas selalu keberatan. Budiman bicara soal "kombinasi cash transfer dan demokrasi lokal akan memperbanyak kelas menengah desa". Pada tanggal 30 September 2013, terjadi diskusi yang menarik di ruang meeting Ketua DPR RI. Dalam pertemuan itu hadir 9 anggota Pansus/Panja, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, pejabat Bappenas, dan rapat dipimpin oleh Ketua Marzuki Alie (Demokrat). Kemenkeu dan Bappenas keberatan dengan dana desa. Menteri Dalam Negeri dan Ketua Akhmad Muqowam bermain cantik untuk meng-goal-kan Dana Desa. Mendagri Gamawan Fauzi berujar: "Saya setuju dana desa, asalkan satu pintu, tidak ada lagi bantuan langsung masyarakat". Ketua DPR dengan sangat tegas "marah" pada menteri yang menolak dana desa, sembari mengatakan bahwa "kalau untuk rakyat kita harus wujudkan, Presiden SBY sudah setuju". 

Hari-hari berikutnya banyak diisi diskusi mengenai formula dana desa. Dalam sidang di bulan November, dua orang anggota Pansus (tidak usah saya sebut namanya), berujar: "pokoknya satu desa, satu M". Menanggapi hal ini Ketua Akhmad Muqowam menjawab: "Kalau hanya bicara satu desa satu M, semua orang juga bisa. Kita semua sudah sepakat dana desa. Kita sekarang sedang merumuskan formula dan pasal dana desa yang tepat". 

Formula ini memang susah. Kami melakukan exersice sejumlah formula tetapi belum sepakat. Pada tanggal 12 malam hingga 13 Desember 2013 pagi, Raker Mendagri bersama Pansus sungguh bersejarah. Dari berbagai gagasan yang diperdebatkan, muncul usulan rumusan dari Dr. AW Thalib (PPP), sebagai berikut: "Besaran alokasi anggaran yang peruntukannya langsung ke Desa ditentukan 10% (sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (on top) secara bertahap. Usulan ini diterima oleh sidang dan dijadikan penjelasan Pasal 72 ayat (2) tentang dana desa. 

Pertemuan itu juga menyepakati untuk menyudahi pembahasan RUU Desa dan 18 Desember 2013 untuk Sidang Paripurna. Alhamdulillah, 18 Desember 2013, Sidang Paripurna DPR RI yang dipimpin oleh Priyo Budi Santosa, menetapkan UU Desa. Pada sidang ini, FPD mengerahkan sekitar 3000 pamong desa. Sebagian di Fraksi balkon, sebagian besar di jalan depan gedung DPR RI. Mereka sujud syukur begitu Sidang Paripurna menetapkan UU Desa, dan kemudian disahkan oleh Presiden SBY menjadi UU No. 6/2014 pada 15 Januari 2014.


Nara hubung:
Sutoro Eko : 0811256669
Arie Sujito : 0811256702
Machmud : 08156809043
Titok Hariyanto : 0811257327

LUAR BIASA!! TERNYATA PSI MEMPEROLEH SUARA TERBESAR DI 6 KOTA BESAR DUNIA

PSI YANG SELAMA INI DIJULUKI PARTAI NOL KOMA TERNYATA MEMPEROLEH SUARA TERBESAR DI 6 KOTA BESAR DUNIA

Luar Biasa!

Hasil exit poll di enam kota besar dunia -- Sidney, Melbourne, Berlin, Singapura, London, dan Toronto-- menempatkan Partai Solidaritas Indonesia di peringkat tertinggi parpol dengan perolehan suara terbesar (15/04)

Ini di luar dugaan banyak pihak yang selama ini sering melecehkan PSI sebagai partai nol koma.

Bahkan beredar hasutan agar jangan memilih PSI karena itu akan menjadi pekerjaan sia-sia mengingat suara PSI akan hangus.

Data di enam kota besar dunia ini membalikkan pelecehan tersebut. Bila hasil exit poll ini bisa diandalkan dan semangat serupa terasa di Indonesia, PSI hampir pasti lolos ke parlemen.

Menarik untuk mencatat bahwa di enam kota besar itu peringkat pertama selalu ditempati PSI, diikuti PDIP di peringkat kedua dan PKS di peringkat ketiga. Satu-satunya pengecualian adalah di Singapura yang peringkat ketiganya ditempati PKB.

Berikut adalah perbandingan suara peringkat kesatu sampai 
ketiga di kota-kota itu:

Berlin 1. PSI (19%); 2. PDIP (15%); 3. PKS (13%)
Sydney 1. PSI (31%); 2. PDIP (21%); 3. PKS (6%)
Melbourne 1. PSI (39%); 2. PDIP (25%); 3. PKS (6%)
Singapura 1. PSI (20%); 2. PDIP (17%); 3. PKB (13%)
London 1. PSI (36%); 2. PDIP (21%); 3. PKS (8%)
Toronto 1. PSI (51%); 2. PDIP (22%); 3. PKS (3%)

Satu-satunya dapil di mana PSI tidak menempati peringkat 1 sejauh ini hanyalah Arab Saudi. Di sana PSI hanya memperoleh suara 12,6%, di bawah PKB (25,8%), PDIP (23,9%), dan Gerindra (18,3%).

Mengapa suara PSI bisa sekuat itu dibandingkan di dalam negeri? Menurut saya, dukungan buat PSI di luar negeri datang dari kalangan terdidik yang memang sudah terbiasa hidup dalam suasana masyarakat pluralis. Walau mereka tidak berada di Indonesia, mereka terus mengikuti perkembangan berita tanah air. Dan bagi mereka PSI nampak sebagai partai yang akan membawa Indonesia mencapai kemajuan seperti yang mereka lihat dan rasakan di negara-negara tersebut.

Mudah-mudahan hasil exit poll ini akan membuat kaum tercerahkan, kaum pluralis, kaum modern dan inklusif di Indonesia sadar bahwa mendukung PSI bukanlah perjuangan sia-sia. Memberi suara bagi PSI sangat bisa meloloskan PSI ke parlemen, sehingga anak-anak muda PSI bisa sungguh-sungguh memperjuangkan semangat anti toleransi, kesetaraan dan anti korupsi di Indonesia.
Ini
Ini adalah saat terbaik bagi kita semua menyelamatkan Indonesia. Kita sejahterakan Indonesia, kita dukung PSI!

Dr. Ade Armando
UNIVERSITAS INDONESIA


Hasil Exit Poll PEMILU 2019 Kota Toronto 13 April 2019

Hasil Exit Poll PEMILU 2019 Kota Toronto 13 April 2019

Joko WIdodo - KH Ma'ruf Amin  meraih 76.7%. Prabowo Subianto - Sandiaga Uno 7.8 % dan 15% responden tidak menjawab atau merahasiakan pilihan mereka.

74% responden menyatakan keluarga mereka di Indonesia akan memilih pasangan Joko Widodo – K.H. Ma-ruf Amin, sementara 6% akan memilih pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno. 20% responden menyatakan tidak tahu apa pilihan keluarga mereka di Indonesia.

Mayoritas responden yang memilih pasangan no. 01 Joko Widodo – KH. Ma'ruf Amin percaya jika pasangan 01 terpilih sebagai presiden dan wapres, Indonesia akan menjadi lebih dari saat ini. 52.59% menyatakan sangat yakin terhadap Joko Widodo – KH. Ma'ruf Amin, dibandingkan hanya 6.04% yang sangat yakin jika pasangan no. 02 Prabowo Subianto – Sandiaga Uno terpilih.

Hasil exit poll juga menunjukkan partai nomor urut 11 Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempati posisi tertinggi dalam exit poll di Toronto. PSI meraih 50.9% disusul PDIP 22.4%. 19% responden tidak menjawab dan sisa suara diraih oleh PKS 2.6%, PAN 1.7% dan PKB, Gerindra, Nasdem dan Perindo masing-masing meraih 0.9%.

Exit Poll dilaksanakan sejak pukul 09.00-18.00 waktu setempat dengan mengambil sampel sebanyak 116 responden dengan komposisi wanita 56.9% dan perempuan 43.1%. Exit Poll dilakukan dengan metode wawancara tatap muka terhadap para pemilih sesaat setelah mereka melakukan pencoblosan di dalam bilik suara.

Santoso Sugianto, B. Eng., MBA, CPA, CMA – Straight Analytics, Toronto

Inilah Perbandingan Hasil Survei Untuk Pilpres 2019


Berikut Hasil Survei beberapa surveyor nasional, manakah yang mendekati hasil sebenarnya. 

Hasil Survei Untuk Pilpres 2019

Berikut Hasil Survei beberapa surveyor nasional, manakah yang mendekati hasil sebenarnya. 

Penemu Obat Laris untuk Rematik Memperoleh Nobel Kimia

Display problems? View this newsletter in your browser.

---
From left to right, Gregory P. Winter, George P. Smith and Frances H. Arnold, winners of the Nobel Prize in Chemistry 2018. Photo: (L to R) AGA MACHAJ/UNIVERSITY OF CAMBRIDGE, MARJORIE SABLE/ASSOCIATED PRESS, HEIKKI SAUKKOMAA/LEHTIKUVA/ASSOCIATED PRESS

Penemu Obat Laris untuk Rematik Memperoleh Nobel Kimia

 

Dua warga Amerika dan seorang warga Inggris memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2018 yang diumumkan Rabu (3/10/2018). Mereka diganjar hadiah tersebut atas karyanya memanfaatkan kekuatan evolusi untuk menghasilkan protein baru yang digunakan dalam segala hal mulai dari deterjen ramah lingkungan, bahan bakar nabati, obat kanker, juga obat rematik laris.

Read more.

---
North Korean leader Kim Jong Un and his wife Ri Sol Ju greet South Korean President Moon Jae-in and First Lady Kim Jung-sook at Pyongyang Sunan International Airport, North Korea ahead of the third summit with North Korean leader Kim Jong Un in this still frame taken from video September 18, 2018. PHOTO: REUTERS

Warga Korea Selatan Meringis Tanggapi Aksi Pelukan Kim dan Moon

Kerumunan warga Korut melepaskan keceriaan berlebihan yang memekakan telinga. Di Korsel, Choi, seorang mahasiswa, meringis sinis. Reaksi berbeda ini terjadi ketika Presiden Korsel, Moon Jae-in, memeluk Pemimpin Korut, Kim Jong-un, dengan hangat saat turun di landasan bandara di Pyongyang. Choi tak sendiri, namun satu jajak pendapat menunjukkan tren sebaliknya.

Read more.

---

Kim Bongkar Fasilitas Uji Coba Rudal Sohae, Trump Bagai di Atas Angin

Kim Jong Un saat meninjau fasilitas peluncuran roket di Sohae (sumber: internet)

Entah apa yang membuat Kim Jong Un menjadi sejinak ini. Prongyang mulai membongkar fasilitas peluncuran dan pengujian roket yang telah disepakati dalam perjanjian tidak resmi dengan Presiden  Donald Trump. Ini disebut bagai kemenangan besar Amerika Serikat (AS). Apakah Trump dapat melakukan hal serupa terhadap Rouhani dan Putin? Belakangan, Trump mulai melempar komunikasi serupa terhadap Presiden Iran seperti yang pernah dilakukannya terhadap Kim: komunikasi ancam-mengancam, antara lain via Twitter.

Read more.

---

Menjadi Tuan Rumah KTT Trump-Kim, Singapura Rela Rogoh Kocek Ratusan Miliar

US President Donald Trump (R) and North Korea's leader Kim Jong Un (L) reach out to shake hands at the start of their historic US-North Korea summit, at the Capella Hotel on Sentosa island in Singapore on June 12, 2018. - Donald Trump and Kim Jong Un have become on June 12 the first sitting US and North Korean leaders to meet, shake hands and negotiate to end a decades-old nuclear stand-off. (Photo by SAUL LOEB / AFP) (Photo credit should read SAUL LOEB/AFP/Getty Images)

Menyediakan kamar kelas presidential suite di hotel bintang lima, melayani 2.500 wartawan, hingga menyelenggarakan pengamanan ekstra, adalah harga yang harus dibayar Singapura sebagai tuan rumah KTT antara Donald Trump dan Kim Jong Un. Hitung punya hitung, Singapura harus merogoh kocek hingga lebih dari Rp 200 miliar. Padahal mereka mengaku tidak menawarkan diri sebagai tuan rumah, melainkan diminta pihak Trump dan Kim.

Read more.

---

Sampah Bahan Kimia hingga Ban Mobil Berkelana hingga Ujung Bumi

Limbah plastik dan bahan kimia beracun yang ditemukan di bagian terpencil Antartika tahun ini menambah bukti bahwa polusi telah menyebar ke ujung Bumi, kelompok lingkungan Greenpeace mengatakan hal ini, Kamis (7/6/2017). PBB bahkan menyebut limbah plastik terdeteksi di Palung Mariana.

Read more.

---

Amplop Raksasa Menyertai Pengumuman Trump bahwa KTT dengan Kim Dilanjut

Jumat malam waktu Amerika Serikat (AS), akun Instagram resmi Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memosting "breaking news" berupa foto dirinya dengan tulisan: "We'll be meeting on June 12th in Singapore –President Donald Trump". Sikap ini diambil dalam tujuh hari sejak pada 24 Mei silam dia "mutung", membatalkan rencana pertemuan dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, melalui surat tiga paragraf. Sebuah surat juga, dengan amplop berukuran raksasa, yang mengiringi perubahan sikap Trump. Apa isi surat dari Kim tersebut?

Read more.

---

Dengan Surat Tiga Paragraf, Trump Batalkan Pertemuan dengan Kim

Dengan surat tiga paragraf, Presiden Amerika Serikat (AS) bagai mengamini dugaan para analis bahwa untuk menuju pertemuan bersejarah antara AS dengan Korea Utara, tak semudah yang terlihat selama ini. Surat itu diumumkan Trump Kamis dini hari, dan baru dikirim ke Korea Utara (Korut) pukul 09.43. Trump diduga ingin menjadi orang yang pertama membatalkan sebelum keduluan Kim.

Read more.

Unsubscribe - Edit your subscription

PT. Jurnal Indonesia Abadi Graha Tirtadi,
Jl. Pangeran Antasari No. 18 A #02-06 Jakarta, Indonesia 12150

SOROTAN

Partai Ini Hemat Biaya Politik dengan Rapat via WhatsApp

Partai baru, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengklaim sebagai partai politik anak muda. Mulai dari ideologi, sampai menjalankan m...